yang dibawa oleh seorang perempuan
cinta yang sederhana
ikhlas dan tulus
tersimpan rapi
dari sela relung hati
meski nampak usang
tapi masih terang
diterpa waktu
berpuluh tahun lalu
aku bertanya padanya
"apa yang kamu bawa"
"ini bukan apa apa"
jawabnya dengan terbata
Kulihat wajahnya yang sendu
menyimpan sebuah pengharapan
Masih dedekapnya erat
seakan tak boleh dilepaskan
Boleh aku tahu
apa yang kau bawa itu ?
Ini satu satunya milikku tuan
bertahun tahun aku menyimpan
"boleh aku buka ?
apa gerangan isinya ?"
"silakan tuan"
katanya perlahan
sesaat mataku terpaku
pada sebuah benda
terbungkus kertas
warna merah jambu
segera aku buka
tak pernah aku sangka
sebuah hati
yang berlumuran kepedihan
basah dengan airmata
mengalir, menetes
membasahi kedua belah tanganku
aku segera tersadar
ini adalah sebuah tanda
cinta yang suci
cinta sejati
aku pandangi perempuan itu
dia tertunduk malu
masih terlihat dengan jelas
garis keindahan diwajahnya
"mengapa engkau masih menyimpannya ?"
aku kembali bertanya
"sebab itu satu satunya milikku"
ucapnya sendu
"Suatu saat akan kuberikan
semua perasaanku
segala pengorbananku
selaksa kerinduanku
seluruh penantianku
kepada seseorang"
Siapa gerangan pemiliknya ?
aku semakin bertanya tanya
Tiada lain, tiada bukan
angkaulah pemiliknya, tuan
Seketika tubuhku lemas
aku tak sanggup lagi berdiri
aku berlutut
tepat dihadapannya
Aku tak kuasa menahan
butiran air mata
perlahan mangalir
dari sudut mataku
Maafkan aku
selama ini menelantarkamu
selamat datang kembali
cinta sejatiku
mendekatlah sayang
sedekat jantungku
biar aku bisa
memeluk erat tubuhmu
Aku berjanji
tak kan pernah
melepasmu lagi
sampai kapanpun
hingga aku mati
Puisi ini aku persembahkan
untuk WDD
No comments:
Post a Comment