Hidup tak lebih dari kumpulan pengalaman-pengalaman yang membuat kita seperti kita saat ini. Yuk, kita tukar pengalaman saling nambah koleksi biar hidup makin nikmat. http://herrybsancoko.wordpress.com/
Sumber: Sumber: Laba-laba redback yang amat beracun gigitannya. Sumber foto: C:\Program Files\ABS\Auto Blog Samurai\data\About Much Link Found in This Blogspot\kompasiana\Redback-spider.jpgAngka korban gigitan binatang berbisa pada musim semi dan panas tahun 2012 di Sydney NSW meningkat dibanding tahun kemarin, demikian dilaporkan di koran The Sydney Morning Herald, Rabu, 20 Maret 2012.Tahun 2011 petugas ambulance NSW menerima telpon dari korban gigitan binatang berbisa sebanyak 82 orang karena digigit ular dan 314 digigit laba-laba. Tidak dilaporkan korban meniggal dari gigitan tersebut. Pada tahun 2012 (Oktober) kemarin angka itu meningkat. Dilaporkan total sebanyak 424 orang di bawa ke rumah sakit karena gigitan binatang berbisa. Dari korban itu sebanyak 136 orang digigit ular dan 288 digigit laba-laba.
Sebuah kenaikan yang lumayan tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut diperkirakan karena banyaknya bangunan baru yang didirikan di tempat di mana ular bersarang. Juga karena terjadinya banjir dan kebakaran hutan akhir-akhir ini sehingga memaksa binatang buas itu keluar dari sarangnya dan ngungsi ke rumah hunian orang.
Panggilan telpon itu bisa dipisahkan sebagai berikut. Untuk bagian utara NSW: sebanyak 91 telpon melaporkan digigit laba-laba dan 64 telpon lapor digigit ular. NSW Sydney pusat (dan timur) merupakan jumlah terbanyak: 133 digigit serangga dan 20 digigit ular. NSW Selatan: 34 digigit laba-laba dan 26 digigit ular. NSW barat: 30 digigit laba-laba dan 26 orang digigit ular.
Fenomena banyaknya laporan orang digigit binatang berbisa ini cukup menarik karena angka korban yang cukup tinggi kenaikannya. Binatang berbisa tersebut rupanya tidak pandang bulu dalam mencari mangsa. Korban dengan usia tertua adalah seorang wanita berumur 87 tahun dilaporkan digigit laba-laba paling beracun di seluruh dunia yakni sydney funnel web. Dan usia termuda adalah seorang anak berumur 20 bulan yang digigit laba-laba tidak diketahui jenisnya yang sembunyi di dalam kotak mainannya.
Bagi masyarakat Sydney, gigitan berbisa tersebut tidak sampai merenggut nyawa korban karena kecepatan reaksi tenaga medis ke lapangan dalam memberi bantuan pertolongan pengobatan. Dan juga didukung oleh tersedianya banyak informasi tentang binatang berbisa dan bagaimana menanganinya secara darurat sebelum datangnya tenaga medis. Beberapa korban karena dengan bahayanya bisa binatang tersebut harus diterbangkan dengan helikopter dengan cepat untuk mencapai rumah sakit terdekat.
Kecepatan penanganan adalah kunci dari terhindarnya dari kematian. Karena racun akan cepat menjalar ke seluruh tubuh. Gigitan laba-laba sydney funne web dan brown snake dikabarkan hanya perlu 15 menit untuk membunuh korbannya.
Tempat di mana korban digigit binatang berbisa tersebut bervariasi dan sepertinya di tempat tidak terduga. Binatang tersebut bisa berada di kotak mainan, di dalam sepatu, di kotak tempat sampah atau di kebun belakang rumah. Rupanya kaos tangan dan sepatu boot tidak menjamin terhindar dari bahaya. Karena dilaporkan gigitan ular bisa menembus sepatu boot dan gigitan laba-laba taringnya bisa menembus kaos tangan.
Sayang tidak disebutkan latar belakang dari korban gigitan binatang berbisa tersebut. Tidak diketahui apakah mereka penduduk Australia yang telah lama menetap di Australia atau pendatang baru. Karena banyak pendatang baru yang tidak sadar bahwa ada laba-laba yang amat berbisa di Australia.
Sebagaimana di Indonesia sendiri, jarang ada laba-laba yang berbisa bahkan mungkin tidak ada. Sementara di Australia, redback spider adalah jenis laba-laba yang amat berbisa dan populasinya menyebar di seluruh Australia. Redback spider juga hidup di lingkungan dekat manusia. Bisa di bawah kursi kebun, di pot dan sebagaimana dilaporkan tersebut di atas yang kemungkinan besar adalah redback spider - ada di kotak mainan anak-anak. Binatang berbisa tersebut jarang menampakkan kehadirannya hingga pada saat sarang mereka terganggu dan menggigit. Sebuah bahaya yang tidak kelihatan.
Maka berhati-hatilah bila berkunjung ke Australia. Jangan meraba bagian-bagian bawah kursi taman umum di Australia sebab kemungkinan besar di situ ada laba-laba redback. Bila berkunjung ke rumah teman, harap hati-hati pula dalam menaruh sepatu dan dicek dalamnya sebelum memakainya. Siapa tahu ada laba-laba redback di situ. Bagi orang Indonesia mungkin tidak akan mengira ada binatang sekecil itu bisa berbisa dan cukup fatal akibatnya bila tergigit. *** (HBS)
Tulisan di atas berkaitan dengan tulisan saya sebelumnya: "Hati-hati Binatang Berbisa di Sydney", http://peristiwa.kompasiana.com/luar-negeri/2013/03/16/2/542595/hati-hati-binatang-berbisa-di-sydney-nsw-australia.html
No comments:
Post a Comment