It is about free pages, Free stuff, Free image hostings, best links, most found links for share.

KRS FISIP UB BERMASALAH JADWAL MASUK MAHASISWA MUNDUR 1 MINGGU

ADSENSE HERE!
d8bbabccc2e194bd16574a89f3be74a9

strong>KRS FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA BERMASALAH JADWAL MASUK MAHASISWA FISIP MUNDUR SATU MINGGU

Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa Universitas Brawijaya selama ini menggunakan system online untuk menginput mata kuliah pilihan yang akan diambil pada satu semester. Penerpana system online ini sudah berjalan cukup lama diterapkan di Universitas Brawijaya. Pada dasarnya penerapan KRS oniline bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam melakukan daftar ulang dan pengambilan mata kuliah untuk semester berikutnya. Namun apa yang terjadi selama ini berbanding terbalik dengan tujuan yang diharapkan tersebut.

Selama ini penerapan KRS online FISIP tidak pernah berjalan lancar setiap semesternya. Mahasiswa selalu mengeluh setiap kali akan melakukan KRS online. Setiap kali akademik menginformasikan pada tanggal tertentu bisa dilakukan KRS namun selalu saja ada penundaan dengan hari yang tidak pasti. Hal ini sangat mengecewakan mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya.

KRS Bermasalah Mahasiswa Dirugikan

Permasalahan yang terjadi pada system KRS online ini benar-benar meresahkan mahasiswa. Bahkan setiap kali akan memasuki masa KRS sampai muncul slentingan dari mahasiswa seperti misalnya "paling juga KRS mundur lagi, mana pernah FISIP bisa KRS tepat waktu". Keresahan yang terjadi di kalangan mahasiswa tersebut bukan tanpa alasan tapi pada kenyataanya memang mahasiswa sangat dirugikan dengan adanya system KRS online yang berjalan tidak baik. Seperti pada semester genap tahun ini saja jadwal masuk untuk mahasiswa FISIP harus mundur 1(satu) minggu tidak sama dengan mahasiswa Fakultas yang lain.

Permasalahan berikutnya yang muncul dalam system KRS online adalah terhambatnya proses penginputan mata kuliah. Sering sekali mahasiswa mengalami masalah mata kuliah yang tidak bisa diinput atau dibatalkan. Hal ini sangat membuat mahasiwa bingung karena mereka tidak bisa memilih mata kuliah yang mereka inginkan atau sebaliknya mereka tidak bisa membatalkan mata kuliah yang tidak jadi mereka ambil. Permasalahan dalam KRS semakin diperparah lagi dengan adanya kejadian bahwa mahasiswa yang seharusnya tidak bisa mengambil 24 SKS justru bisa mengambil 24 SKS dan akhirnya mahasiswa tersebut harus mengurus kembali secara manual ke akademik FISIP UB untuk melakukan pembatalan.

Biaya Mahal Tak Sebanding Dengan Fasilitas

Berbicara masalah biaya sudah menjadi rahasia umum untuk bisa menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya membutuhkan biaya yang cukup mahal. Dengan predikat Internasional University atau universitas berstandart internasional tentunya Universitas Brawijaya dengan leluasa dapat mematok biaya tinggi untuk mahasiswanya. Biaya yang tinggi dapat dilihat dari biaya masuk menjadi mahasiswa, biaya iuran orang tua mahasiswa, biaya SPP dan uang praktek. Semua biaya tersebut harus dilunasi oleh setiap mahasiswa.

Biaya tinggi pada dasarnya tidak menjadi masalah apabila diimbangi dengan fasilitas yang memadai pula. Apalagi untuk sebuah universitas dengan standart internasional seharusnya tidak lagi ada masalah dalam sebuah system online. Bagaimana bisa terjadi pelayanan fasilitas yang sangat buruk dalam system teknologi untuk sebuah universitas yang cukup bergengsi di Indonesia ini. Sangat disayangkan untuk ukuran Universitas mewah, bergengsi, favorit dan biaya masuk yang cukup tinggi mengalami masalah dalam system KRSnya.

Pertanyaan kemudian muncul dalam benak mahasiswa. Kemana selama ini uang yang meraka bayarkan? Bagaimana fasilitas yang sudah diberikan oleh kampus kepada mahasiswa? Bagaimana hak mereka bisa terpenuhi setelah mereka sudah melakukan kewajiban membayar SPP setiap tahunnya. Seharusnya kampus mampu menyediakan layanan yang terbaik untuk mahasiswanya. Agar mahasiswa merasa nyaman dengan fasilitas yang telah diberikan oleh kampus.

KRS Sering Bermasalah, Sistem Pembayarn SPP Selalu Lancar

Kenyataan lain terjadi pada system pembayaran SPP untuk mahasiswa Universitas Brawijaya. System pembayaran SPP tidak pernah mengalami masalah sedikitpun. Setiap tahunnya mahasiswa bisa dengan mudah melakukan pembayaran SPP tanpa ada gangguan apapun. System berjalan dengan lancar tanpa hambatan seperti yang terjadi pada system KRS.

Hal ini cukup menggelikan jika diamati lebih jauh. Bagaimana kampus memiliki system yang sangat baik dalam penerimaan pembayaran SPP dari mahasiswa sedangkan mahasiswa harus menerima pelayanan yang kurang baik dari pelayanan system KRS. Apakah selama ini kampus hanya mementingkan system yang berkualitas yang menguntungkan pihak kampus tanpa memperhatikan pelayanan bagi mahasiswanya? Ini menjadi pertanyaan besar dalam benak para mahasiswa.

Penanganan Permasalahan KRS Hanya Setengah Hati

Penanganan permasalahan KRS di FISIP Universitas Brawijaya tidak maksimal dan tidak sesuai dengan harapan mahasiswa. Permasalahan dalam KRS ini berjalan setiap memasuki masa daftar ulang setiap semester.  Jika dikonfirmasi masalah KRS yang bermasalah pihak akademik selalu memberikan jawaban yang tidak memuaskan bagi mahasiswa. Mereka hanya menjawab bahwa system bermasalah tanpa memberikan alasan mengapa system tersebut bermasalah dan bagaimana akademik sendiri menangani masalah tersebut. Sikap yang kurang baik oleh akademik FISIP sering dialami oleh mahasiswa. Mereka cenderung tidak merasa bersalah akan  adanya permasalahan dalam KRS itu sendiri. bahkan terkadang mereka menjawab dengan sikap yang sangat tidak mengenakkan.

Permasalahan dalam KRS online ini seharusnya tidak terjadi setiap tahunnya apabila ada perbaikan system. Perbaikan system itulah yang diharapkan oleh mahasiswa dilakukan oleh pihak kampus. Agar kedepannya system KRS ini dapat berjalan dengan lancar dan benar-benar memudakan mahasiswa dalam proses penginputan mata kuliah dan daftar ulang. Apabila permasalahan dalam KRS ini terjadi berulang-ulang maka hal ini akan berdampak pada citra Universitas itu sendiri. Hal inilah yang seharusnya diperhatikan oleh pihak kampus. Citra baik sebuah universitas dapat dilihat dari tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak kampus.

Sepertinya tidak ada niat sepenuh hati dari pihak kampus untuk melakukan perbaikan dalam system KRS online. Niat untuk melakukan perbaikan bisa dikatakan hanya setengah hati saja. Apabila ada perbaikan yang maksimal dalam system KRS online tidak mungkin masalah dalam KRS ini terjadi setiap semester.  Karena pada kenyatannya masalah ini terjadi setiap semester dan seolah-olah tidak pernah ada perbaikan yang berarti setiap semesterya.

Pertanggungjawaban pihak kampus terhadap masalah KRS tidak berjalan sesuai dengan harapan mahasiswa. Ada aktor-aktor yang seharusnya mampu menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Seperti misalnya dekan FISIP sendiri. Dekan seharusnya mampu mendorong pihak universitas untuk segera melakukan perbaikan pada system KRS oniline mahasiswa FISIP. Apalgi FISIP merupakan salah satu fakultas yang memiliki mahasiswa yang lumayan besar jika dibandingkan dengan fakultas lain. Oleh karena itu ada banyak mahasiswa yang merasa dirugikan apabila masalah ini terjadi setiap semesternya.


Halaman Orisinil disini

ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © About Much Link Found in This Blogspot. All rights reserved. Template by CB